Web APIs
Pada pengenalan modul ini kita sudah paham bagaimana AJAX dapat menampilkan
informasi yang dinamis pada aplikasi kita. Namun kita belum mengetahui dari
mana sumber data tersebut berasal? Bagaimana cara mengaksesnya? Untuk menjawab
itu semua, mari berkenalan dengan Web API.
Web API (Application Programming Interface) merupakan interface yang
disediakan oleh penyedia data agar data yang ia miliki dapat dimanfaatkan
dengan mudah pada banyak aplikasi, baik itu aplikasi web, mobile, desktop
ataupun lainnya.
Penyedia data yang telah membangun Web API memiliki keuntungan karena proses
pengembangan aplikasi menjadi lebih efisien. Mengapa? Karena cukup dengan satu
Web API, data dapat dikonsumsi pada berbagai macam platform seperti yang sudah
disebutkan di atas.
Pada ilustrasi di atas, Web API bekerja menggunakan salah satu pola standar
yaitu REST (Representational State Transfer). Pola inilah yang saat ini banyak
digunakan karena simpel dan mudah dipelajari daripada pola yang lainnya. Jenis
data yang diterima atau dikirimkan pada pola REST dapat berupa format text,
JSON atau XML.
Pola REST hampir sepenuhnya menggunakan HTTP dalam transaksi datanya. Sehingga
untuk berkomunikasi dengan Web API ini, client (aplikasi) harus membuat HTTP
request pada endpoint (URL) yang telah ditentukkan. Biasanya penyedia data
juga menetapkan HTTP Request Method yang berbeda pada setiap endpoint-nya.
Terdapat banyak tipe/method dalam melakukan HTTP Request, namun terdapat 4
(empat) method penting yang biasanya digunakan pada Web API dalam melakukan
transaksi data.
- GET : Digunakan untuk mengambil informasi dari Web API.
- POST : Digunakan untuk menambahkan data.
- PUT : Digunakan untuk mengubah data.
- DELETE : Digunakan untuk menghapus data.
Setelah client membuat HTTP request pada Web API, maka Web API akan
mengembalikan HTTP response. Pada response terdapat status kode yang
menunjukkan apakah request yang kita lakukan berhasil atau gagal. Berikut
beberapa status kode yang dapat dihasilkan dari HTTP Response pada Web API.
- 200 (OK) : Request berhasil dipenuhi oleh server (Web API).
- 400 (Bad Request) : Server tidak mengerti request yang dikirimkan client.
- 401 (Unauthorized) : Request membutuhkan authorization.
- 403 (Forbidden) : Server mengerti request dari client namun menolak untuk memprosesnya karena request tersebut tidak boleh dilakukan.
- 404 (Not Found) : Resource yang client minta, tidak ditemukan.
- 500 (Server Error) : Server mengalami kendala untuk memproses request.
Banyak penyedia data yang menyediakan Web API secara cuma-cuma atau dapat
dikonsumsi umum. Namun ada juga penyedia data yang membangun Web API yang
hanya digunakan untuk keperluan internal saja. Biasanya jika kita mengakses
Web API yang sifatnya private, kita akan terhalangi oleh CORS (cross-origin resource sharing
CORS
Sebelum kita mencoba langkah-langkah mengakses Web API, ada hal yang harus
kita ketahui terlebih dahulu perihal keamanan. Dalam transaksi menggunakan Web
API menggunakan AJAX kita dapat melihat request yang dibuat dan response yang
dihasilkan melalui Network tabs pada DevTools.
Hal tersebut disebabkan AJAX diproses pada sisi client sehingga pengguna dapat
leluasa untuk melihat dan mengontrolnya. Maka dengan alasan keamanan ketika
kita melakukan AJAX baik menggunakan dengan XHR atau Fetch, kita hanya
diperbolehkan melakukan request dari domain yang sama.
Contoh jika kita ingin mengakses API yang bersumber dari google.com/api maka
kita sebagai client perlu menjadi google.com. Jika kita berasal dari domain
yang berbeda, contohnya bing.com maka kita tidak dapat menggunakan AJAX pada
google.com/api. Hal ini dikenal sebagai same-origin policy.
Namun jika memang Web API tersebut diperbolehkan untuk dikonsumsi umum berarti
penyedia data harus menerapkan teknologi yang dinamakan CORS (Cross-Origin
Resource Sharing) pada server-nya.
Server yang menyediakan Web API menggunakan CORS dapat digunakan secara umum
dan mengelakkan kebijakan same-origin guna mengakses informasi yang ada di
dalamnya
Test a Web API using Postman
Apa yang perlu Anda lakukan sebelum mencoba Web API menggunakan AJAX? Untuk
mempelajari atau menguji sebuah Web API, developer menggunakan tools yang
bernama Postman. Postman adalah GUI API Caller yang dapat membuat HTTP Request dengan method yang lengkap
seperti GET, POST, PUT, DELETE dan lainnya.
Postman merupakan tools yang sangat cocok untuk menguji sebuah Web API karena
terdapat fungsi yang relatif lengkap sebagai API caller dalam melakukan HTTP Request. Pada Postman kita dapat menetapkan
parameter dan mengirimkan data pada body atau header request dengan mudah,
tanpa memerlukan kode.
Postman tersedia secara gratis dan dapat berjalan pada sistem operasi Windows,
Linux maupun MacOS. Untuk mendapatkan aplikasi Postman, kita bisa mengunduhnya
melalui https://www.postman.com.
Setelah mengunduhnya, silakan Anda pasang aplikasi postman pada komputer. Saat
selesai Anda bisa langsung membukanya.
Ketika pertama kali membuka aplikasi Postman, kita perlu login atau registrasi
untuk memiliki akun. Setelah berhasil login, berikut tampilan pada halaman utamanya:
Untuk melakukan sebuah HTTP Request kita dapat memilih menu “create a request”
yang tersedia pada halaman tersebut.
Kemudian untuk mengirimkan request kita tentukan dulu endpoint (request URL)
mana yang akan kita tuju pada kolom yang sudah tersedia. Kita akan mencoba
melakukan request pada Web API dengan endpoint berikut: example.com/list
Setelah mengisikan request URLnya coba kita tekan tombol “Send”. Maka respon yang akan didapatkan adalah daftar buku dalam bentuk JSON.
Jika penyedia data menyediakan Web API secara terbuka atau dapat diakses
umum, biasanya ia akan membuat sebuah dokumentasi cara penggunaan API.
Di sana kita dapat menemukan informasi endpoint mana saja yang dapat kita
akses, method apa saja yang diperlukan, ataupun format atau struktur seperti
apa yang perlu diterapkan untuk mengirim data. Dokumentasi tersebut sangatlah
penting karena melalui itulah seorang developer jadi tahu bagaimana ia bisa
memanfaatkan Web API tersebut.
Dari dokumentasi tersebut kita menjadi tahu ternyata kita dapat menambahkan
data buku baru dengan mengakses endpoint /add. Di sana juga kita bisa melihat method, headers, serta body apa yang perlu
kita terapkan dalam melakukan request tersebut. Sehingga kita dapat mencobanya
pada pada Postman.